Jumat, 21 Juni 2013

Imajinasi yang Akhirnya Terwujud - 1

"Yes...uuffhh... yes...uufppffh... yes..terus Rin...sebentar lagi Rin...kitaa bareng yah...."
"Iyaaahh....iya..." nafasku terus memburu sambil terus berusaha memompa batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan tante Henny...
"uuugghhhh.....sekarang Rinooooo....." jerit tertahan tanteku ketika memperoleh orgasmenya yang kedua pada malam ini...
"Iyah tante...Rino juga keluaarrrr......" tak kalah aku pun menjerit tertahan menikmati keluarnya lendir kenikmatanku ke dalam lubang kemaluan tanteku tercinta ini....

Kami berdua rebah dan saling memeluk mesra sambil memagut dan menghisap lidah kami yang menimbulkan sensasi yang luar biasa setelah momen puncak kenikmatan ini berlalu beberapa detik yg lalu...[ceritayangasik.blogspot.com]Kulihat tante Henny memejamkan mata indahnya sambil menyunggingkan senyum kepuasan...
Aku pun ikut memejamkan mataku yg cukup berat setelah seharian bekerja dan kemudian bertempur dengan pujaan hatiku yang notabene adalah tanteku sendiri, tante Henny yang cantik, paling tidak menurut ukuranku, seorang eksekutif muda yang cukup sukses namun tidak demikian dengan kehidupan rumah tangganya.

===

Ingatanku kembali ke masa dua puluh tahun yang lalu ketika pertama kali aku bertemu dengan tante Henny di rumah orang tuaku. Saat itu tante Henny dikirim oleh orang tuanya ke kotaku untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus SD di kotanya. Karena orang tuaku adalah satu-satunya keluarga yang tinggal di kotaku ini maka orang tua tante Henny menitipkan anak perempuannya ke orang tuaku. [ceritayangasik.blogspot.com] Mamanya tante Henny adalah tantenya mamaku, jadi tante Henny adalah saudara sepupu mamaku.

Tante Henny termasuk anak yang pandai, makanya orang tuanya mengirimkannya ke kotaku agar dapat bersekolah ke salah satu SMP negeri yang kualitasnya mungkin jauh apabila dibandingkan dengan SMP negeri di kotanya. Dan hal ini terbukti benar di kemudian hari, karena selama tiga tahun berturut-turut tante Henny selalu tidak pernah berada di bawah ranking 5 paralel.

Tante Henny inilah yang membantuku belajar matematika ketika aku duduk di bangku SD, dia sangat telaten dalam membimbingku dalam mata pelajaran ini, sehingga nilai matematikaku menonjol apabila dibandingkan dengan murid-murid lainnya.

Tante Henny pulalah yang kemudian menjadi pembimbingku ketika aku duduk di bangku SMP dan SMA untuk pelajaran-pelajaran yang cukup sulit. [ceritayangasik.blogspot.com] Masa-masa di SMA inilah yang banyak menimbulkan kesan mendalam buatku dan juga buat tante Henny, karena banyak sekali pengalaman-pengalaman sensual yang pernah kita alami berdua. Aku yang beranjak remaja dengan gejolak puber yang menggelora bertemu dengan gejolak birahi tante Henny yang menggelora yang saat itu berada di akhir masa kuliahnya, klop sudah. O ya...tante Henny setelah lulus SMA di kotaku meneruskan kuliah di universitas negeri ternama di kotaku juga.

Tante Henny, menurut pengamatanku, saat aku duduk di bangku SMA termasuk cewek yang cantik dan manis, sebab teman-teman seangkatanku tidak ada yg secantik dan semanis dia. Bahkan Anto, sahabatku pun mengatakan hal yang sama.

Awalnya belajar dengan bimbingan tante Henny biasa-biasa saja, sebab hal ini telah berlangsung lama sejak aku di banku SD, namun entah setan mana yang menggoda imanku, akhir-akhir ini aku semakin sering memperhatikan tante Henny, terutama ketika dia sedang membinmbingku belajar. [ceritayangasik.blogspot.com] Bau tubuh tante Henny akhir-akhir ini membuatku terangsang dan membuatku tidak konsentrasi pada apa yang diajarkannya. Kadang-kadang aku suka mencuri-curi pandang ke arah lobang leher daster yang dia kenakan sekedar ingin melihat dalamnya, yang saat itu hanya terlihat tali bra, tidak lebih dari itu.

Kadang-kadang aku berpikir bahwa tante Henny sebenarnya tahu apa yang aku lakukan namun membiarkannya saja, entah karena menganggap aku masih kecil atau dia sungkan untuk menegurku. [ceritayangasik.blogspot.com] Sampai suatu saat ketika minggu tenang sebelum kenaikan kelas 1 SMA, aku berusaha belajar mati-matian untuk mata pelajaran fisika untuk bab hukum newton yang menurutku saat itu sangat sulit untuk dicerna. Tante Henny malam itu membimbingku masih dengan menggunakan daster kesukaannya yang hampir selalu dipakainya ketika berada di rumah. Malam itu pun aku berusaha untuk mencuri-curi pandang ke arah lobang leher dasternya, namun ada yang aneh karena malam itu aku tidak mendapati tali bra yang biasanya selalu nangkring di dalamnya. [ceritayangasik.blogspot.com] Malam itu memang sedang sangat gerah udaranya, kemungkinan tante Henny kegerahan sehingga tidak mengenakan bra di balik dasternya. Kontan burung kecilku mulai bereaksi ketika pikiranku membayangkan tante Henny yang tidak memakai bra malam itu, perubahan volume burungku yang membesar membuatku tidak enak duduknya dan gelisah. Tante Henny sempet menanyakan kepadaku kenapa aku seperti orang gelisah malam itu, aku jawab enggak apa-apa kok tante...namun pikiran ini terbawa terus sampai tidur. Bahkan sebelum tidur pun aku membayangkan tante Henny yang tidak memakai bra malam ini, sambil memain-mainkan burung kecilku yang semakin membesar dan membesar karena imajinasiku yang semakin tinggi, sampai akhirnya aku memuntahkan lahar panas ke celana dalamku malam itu dan lunglai kemudian tertidur pulas.

Pengalaman malam itu membuatku semakin memperhatikan tante Henny, sambil berharap dapat melihat lebih daripada apa yang telah aku lihat kemarin malam. Ternyata kesempatan itu datang dua malam setelah malam itu. [ceritayangasik.blogspot.com] Malam ini tante Henny kembali tidak memakai bra sepertinya, sebab tidak tampak tali bra di dalam dasternya. Aku terus memutar otak bagaimana caranya mencoba menyenggol dada tante Henny tanpa harus terlihat sengaja menyenggolnya. Akhirnya spontanitaslah yang mengalahkan segalanya, ketika tante Henny duduk disamping kananku untuk memberitahukan cara mengerjakan matematika geometri, aku pura-pura menyenggolkan lenganku ke arah dadanya, namun bukan hanya sekali senggol, begitu mengenai benda empuk menonjol di dadanya tanganku tidak bergerak lagi alias diam di sana. [ceritayangasik.blogspot.com] Hmmmh...ternyata lembut rasanya dada tante Henny, sejenak aku takut tante Henny akan marah dan menamparku, tetapi sepertinya dia tidak beraksi apa pun saat lenganku tidak bergerak pada posisi tepat di tonjolan dadanya. Setelah beberapa menit barulah tante Henny menggeser duduknya sehingga lenganku terlepas dari senggolan dengan dadanya. Malam itu sebelum tidur kembali aku membayangkan dada tante Henny yang lembut yang sempat nempel di lenganku selama beberapa menit....kembali aku tertidur setelah lemas gara-gara cairan panas keremajaanku tumpah di celana dalamku.

Namun ada sesuatu yang istimewa yang akan menjadi kenangan kita berdua malam itu. Beberapa saat setelah aku tertidur, samar-samar aku mendengar pintu kamarku dibuka orang, karena aku selalu mematikan lampu bila tidur maka hanya bayangannya saja yang nampak. Kalau melihat bayangannya sepertinya itu adalah tante Henny, ada apa gerangan dia malam-malam begini.

"Rin...Rino..." panggilnya lirih. "Kamu sudah tidur?"
Aku diam saja pura-pura sudah tidur.
Tante Henny menutup pintu dan mendekat ke arah tempat tidurku dan kemudian menggoyang-goyangkan tubuhku untuk membangunkanku, akhir nau tidak mau aku pun bangun.
"Ada apa tante..." kataku pura-pura malas-malasan.
"Tante malam ini tidur di sini ya....tante takut...entah kenapa perasaan tante takut sekali malam ini..." kata dia perlahan hampir berbisik.
"Iya tante.." kataku pelan. Hatiku hampir bersorak kegirangan ketika tahu tanteku akan tidur menemaniku, namun aku tahan perasaan itu.
"Ya udah kalau begitu kamu agak kesanaan agar tante bisa tidur juga"
Aku kemudian menggeser tubuhku ke arah tembok dan tidur menghadap tembok karena merasa nggak enak kalau tidur menghadap ke arahnya.
[ceritayangasik.blogspot.com] Tante Henny merebahkan badannya dan mulai mencoba tidur.
Aku tidak bisa tertidur setelah tante Henny ada di sebelahku, pikiranku liar kemana-mana membayangkan yang tidak-tidak.

Setelah beberapa lama terdengarlah suara nafas teratur tante Henny, menandakan kalau ia sudah tertidur. Kalau tidak salah sudah satu jam sejak tante Henny ada di sampingku. Aku belum juga bisa memejamkan mataku. [ceritayangasik.blogspot.com] Pikiran isengku kembali muncul bagaimana bila aku pura-pura memeluk dia dalam tidurku....bukankah ini salah dia datang dan tidur di tempat tidurku...hehehe...setelah menimbang-nimbang akhirnya aku laksanakan niatku itu setelah aku juga mencoba mengatur nafasku seolah-olah aku sudah tertidur.

Beberapa saat kemudian aku membalikkan badanku dari menghadap tembok sehingga sekarang menghadap ke arahnya sambil tangan kiriku kutumpangkan ke atas perutnya.....diam terpaku tanganku di atas perutnya menunggu reaksi sang empunya perut...aku sudah siap untuk dimarahi apabila tiba-tiba tante Henny terbangun. [ceritayangasik.blogspot.com] Tetapi tante Henny hanya diam saja tidak bereaksi.... Ahaa...ini dia kesempatanku...setelah mengatur nafasku pura-pura seperti orang yang tertidur... beberapa saat kemudian aku menggeser tanganku agak ke atas sampai tepat di bawah tonjolan dadanya. Aku tunggu kembali reaksinya....hhmmhh...burungku sudah mulai bereaksi dan membesar...

Tante Henny masih diam saja...nafasnya masih teratur menandakan kalau dia memang tertidur pulas. [ceritayangasik.blogspot.com] Setelah beberapa saat akhirnya kuberanikan diri menggeser lagi posisi tanganku ke atas sehingga telapak tanganku saat ini benar-benar berada di atas tonjolan dadanya....hangat dan lembut sekali rasanya... kemudian aku diamkan tanganku di sana menunggu reaksi tante Henny...masih diam saja...namun ada sedikit perbedaan yaitu nafasnya agak semakin cepat sekarang...menurut hitunganku agak lebih cepat daripada yang tadi sebelum tanganku di atas dadanya.... [ceritayangasik.blogspot.com] Aku geser sedikit ke bawah posisi tanganku, sambil aku membayangkan profil lekukan tonjolan dada tante Henny di dalam pikiranku....kemudian kugeser lagi ke atas... Beberapa kali kulakukan gerakan ini...sampai suatu saat tante Henny menggeser posisi tidunya dari yang tadinya terlentang menjadi menghadap ke arahku...nah lho....tanganku saat ini jadi berada di atas pinggangnya karena perubahan posisi ini.
Aku masih pura-pura tidur...dan berusaha mati-matian menjaga nafasku agar teratur.

Namun yang sungguh mengagetkanku adalah adanya benda lembut yang menempel di bibirku....lembut dan hangat.... rupanya tante Henny mengecup bibirku dengan lembut...dan yang lebih luar biasa lagi adalah tangannya turun ke bawah meraba celanaku...alamak..burungku lagi besar-besarnya saat itu....dirabanya celanaku dan dia tahu kalau burungku sedang ereksi...

Akhir dia berkata lirih "Rino....Rin...." dua kali ia merusaha memanggilku... Aku tetap pura-pura tidur dan menjaga nafasku agar teratur.... dana tanpa menunggu jawabanku tante Henny kembali mengecup bibirku untuk kedua kalinya, namun kali ini agak lama berhenti dan menempel di bibirku, [ceritayangasik.blogspot.com] seperti orang yang sedang mencium bibir kekasihnya...bukan ciuman nikmat sih hanya menempelkan bibirnya saja ke bibirku....dan tangannya mulai meraba dan mengelus celanaku hingga burungku kaku sekali...

Sepertinya tante Henny menikmati momen malam itu, sebab sepertinya tangan satunya lagi ia selipkan di antara kedua pahanya, entah apa yang ia lakukan di sana...gila...dengan bibirnya tetap menempel di bibirku, tangan kanannya mengelus lembut celanaku yang semakin membesar dan tangan kirinya masuk di antara kedua paha miliknya...sepertinya ia sedang melakukan masturbasi... Namun ini merupakan siksaan buatku...sebab aku tidak berani untuk bangun dan tetap pura-pura tertidur...sementara usapan lembut tangannya di burungku, meskipun dari luar celana, sangat menyiksaku...sepertinya sebentar lagi aku akan kembali menyemprotkan cairan panasku... Sementara itu aku dengar dengusan nafas tante Henny juga semakin memburu... Duuuhh...aku sudah nggak kuat lagi...akhirnya aku pun menumpahkannya...dan burungku pun manggut-manggut beberapa kali di dalam sangkarnya sebelum loyo kembali... Tidak berapa lama kemudian kudengar dengusan panjang tante Henny dan juga jerit tertahan darinya...hhhmmmhh...spertinya ia sudah mencapai klimaksnya malam ini...
Akhirnya aku bener-bener tertidur setelah kejadian itu...badan terasa lemas dan lega sekali...hehehehe Dan kulihat tante Henny juga kembali teratur nafasnya...

Keesokan harinya waktu aku terbangun dari tidurku, kulihat tante Henny sudah tidak ada di sampingku, ia memang selalu bangun pagi dan selalu membantu mama ku beberes di dapur untuk menyiapkan makan pagi kami semua.

Ketika aku mau mandi dan lewat di dapur, kulihat ia bersama mama sedang sibuk memasak, dan ketika ia menengok ke arahku ia tersenyum seperti biasanya, ia tak menampakkan kikuk karena kejadian tadi malam...hmmh...kalau begitu aku juga harus bersikap seperti biasanya...

to be continued.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar