Jumat, 28 Februari 2014

Kupu-Kupu Cantik yang Memabukkan - 4

Hubungan kami menjadi semakin dekat lebih dari pada yang dulu sejak peristiwa pagi yang indah itu. Kak Mia semakin sayang padaku, namun seperti yang pernah ia ucapkan pada waktu itu Kak Mia ingin agar kami tidak kebablasan dalam menikmati gelora nafsu kami ini. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Kak Mia hanya mau melakukannya sebatas kissing, blowjobing dan petting, ia sangat teguh menjaga mahkotanya yang katanya hanya akan ia berikan kepada calon suaminya nanti. Kadang aku merasa cemburu dengan apa yang ia maksudkan ini, kalau memang Kak Mia sayang kenapa musti untuk calon suaminya nanti...hehehe.

Tiga bulan kemudian setelah Kak Mia diwisuda, ia meninggalkanku sendiri di kota ini. Kak Mia diterima di suatu bank investasi di Jakarta, jadi ia harus segera menuju Jakarta untuk menjalani kehidupan yang baru. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Satu tahun kemudian Kak Mia berkeluarga dan hidup di Jakarta. Suami yang beruntung itu adalah temannya sewaktu ia menempuh pendidikan management training di bank tersebut. Namun sayang rupanya nasib Kak Mia tidak beruntung dalam hal berumah tangga, sebab tiga tahun setelah ia menikah dan belum dikarunia momongan ternyata suaminya ketahuan punya affair dengan rekan sekantornya, kemudian terjadilah huru-hara rumah tangga mereka dan berakhir dengan perceraian. Sungguh sangat disayangkan, rumah tangga yang baru seumur jagung itu akhirnya berantakan karena masalah kesetiaan.

Pada awal-awal Kak Mia di Jakarta ia masih sering menghubungi aku untuk menanyakan kabar diriku dan kabar beberapa temannya yang masih berada di kota tempatku kuliah. Namun mungkin karena kesibukannya ia semakin jarang meneleponku. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Aku pun juga semakin tenggelam dalam kuliahku dan kegiatan kampusku. Di kampus aku cukup sibuk karena dipercaya oleh teman-temanku untuk memimpin himpunan jurusannku, bahkan di akhir-akhir masa kuliahku aku sering memimpin demo mahasiswa untuk melakukan advokasi terhadap masyarakat di sekitar kampus yang memerlukannya.

Tak terasa waktu lima tahun berlalu dengan cepat dan aku pun setelah diwisuda mendapatkan pekerjaan sebagai staff corporate legal di suatu perusahaan jasa di Jakarta. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Aku bersusaha kontak Kak Mia sebelum berangkat ke Jakarta dan Kak Mia bilang akan menjemputku di Stasiun Gambir kesesokan harinya saat aku tiba.

Pelukan yang hangat kuterima ketika Kak Mia melihatku saat aku kebingungan mencarinya di stasiun gambir pagi itu. Kak Mia begitu cantik pagi itu, ia mengenakan pakaian yang sangat keren menurutku. Pelukannya kusambut juga dengan hangat.

"Kak Mia...apa kabar..?" bisiku di telinganya saat ia memelukku. "Roy kangen Kak.."
"Kak Mia juga kangen kamu Roy..." jawabnya lirih " Kamu semakin ganteng aja sekarang"

Setelah memasukkan barang-barangku ke mobilnya, [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Kak Mia langsung menuju ke arah tempat tinggalnya, sekarang ia sudah nggak tinggal di rumahnya yang dahulu dimana ia pernah membina rumah tangga dengan eks suaminya. Sekarang ia tinggal di suatu apartment yang tak jauh dari tempat ia bekerja. Sepanjang perjalanan aku tak kuasa untuk menahan rinduku pada Kak Mia, kupandangi wajahnya saat mengemudikan kendaraanya. Kak Mia sampai jengah dengan kelakuanku itu dan mencubit pahaku. Kami bercerita kesana kemari hingga tak terasa telah sampai di kompleks apartment di mana ia tinggal.

Setelah berbasa basi sejenak dengan penjaga lobby tower dimana Kak Mia berada, kami pun langsung ke unit aprtment miliknya. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Di dalam lift yang kebetulan kosong, kupeluk Kak Mia dari samping, kucium pipinya dan kubisikkan kata-kata rinduku padanya. Kak Mia tersenyum manis sekali dan ia juga membalas dengan mengecup bibirku.

Begitu memasuki pintu apartment miliknya segera kupeluk Kak Mia dan kuserbu dengan ciuman ganasku, kak Mia juga membalasnya tak kalah panas, kami berciuman dengan sangat intens melampiaskan rasa kangen kami. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Kulepaskan ciuman kak Mia dan kemudian kugendong tubuh indah Kak Mia menuju ke arah tempat tidur. Setelah menurunkan Kak Mia ke atas tempat tidur, mataku menatapnya sambil aku melepaskan sepatu, kaos kaki, celana dan bajuku untuk bergabung bersamanya di tempat tidur.

Aku segera melepaskan sepatu, rok dan atasannya, aku kagum saat kulihat betapa seksinya dia dalam balutan bra dan celana dalam satin warna hitam kesukaannya. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Tak terasa penisku bergejolak dalam celana dalamku.

"Kak Mia masih cantik seperti dulu..." ujarku sambil menelan ludah.
Kak Mia hanya tersenyum sambil menyorongkan tangannya untuk menggapaiku.

Kucium bibir indah itu dan ku curahkan seluruh hati dan jiwaku saat menciumnya, kuingin dia tahu melalui kata-kata dan tindakanku bahwa aku sangat rindu dan menyayanginya dan semua itu kulampiaskan melalui belaian, jilatan, hisapan dan gerakan lembut lidahku. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Kugerakkan tanganku menuruni sisi tubuhnya, kuraih pinggulnya dan mengangkatnya mengenai penisku yang tegang, menggesekkan padanya dengan lembut.

"Roy.." kak Mia melepaskan ciumanku sembari berkata lirih.

Aku memulai mengeksplorasi tubuhnya secara perlahan, aku berniat untuk tidak meninggalkan satu centimeter pun bagian tubuhnya. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Aku menjilati bahunya, dan menggigit pelan lehernya sembari aku melepaskan bra-nya. Dia membalasku dengan erangan lembut penuh kenikmatan dan sentuhan tangannya pada rambutku saat dia memegang kepalaku, kak Mia benar-benar seksi.

Aku bermaksud untuk membuatnya sangat bernafsu sehingga dia benar-benar lebur dalam kenikmatan saat nanti aku memasuki tubuhnya. Tujuanku adalah membuatnya merasakan kenikmatan duniawi yang maksimal. Aku mencium dan menjilati bahunya, siku dalamnya, pergelangan tangan dan jarinya, menikmati tarikan napasnya, permohonan dan kata-kata yang keluar dari bibirnya. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Putingnya seolah-olah memanggilku untuk ke sana kemudian kufokuskan diriku pada putingnya yang indah itu. "Ooughh...Roy..." Kak Mia mengerang perlahan.

Aku memutar lidahku pada setiap putingnya yang indah lagi dan lagi, menghisap yang satu kemudian yang lainnya ke dalam mulutku sementara tanganku meremas-remas susunya. lenguhan demi lenguhan Kak Mia mengisi ruang apartment kak Mia. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Kak Mia mencengkeram kepalaku dan mulai bergumam, "Roy....." lagi dan lagi sebelum akhirnya dia larut dibawahku dalam orgasmenya yang pertama.

"Kamu nakal Roy...." kata Kak Mia di sela-sela orgasmenya.

Setelah dia pulih dari orgasmenya, aku melanjutkan jilatanku pada tubuhnya. Aku menjilat dan menghisap pusarnya, bagian dalam dan luar pahanya, bagian depan dan belakang lutunya dan pergelangan kakinya sebelum aku mulai menjilat dan meraba kakinya. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Aku merasakan desahan dan lenguhan kenikmatannya pada setiap sel dalam tubuhku.

Menjalankan lidahku diantaranya jari-jari kakinya, aku menghisap setiap jarinya kedalam mulutku dan kak Mia menggeliat diatas tempat tidur itu dalam kenikmatannya. Aroma kewanitaanya semerbak mengharum. Aku membuka lebar kedua kakinya dan menarik turun celana dalamnya dengan amat sangat perlahan. Kutemukan sebuah tattoo kupu-kupu yang cantik di dekat rambut kemaluannya, sangat cantik dipadukan dengan kulit putih yang bersih miliknya.

Kepala Kak Mia bergerak ke depan dan ke belakang bersamaan dengan rintihan-rintihannya, "Roy... please..jangan siksa akuu...."
"Iyaa kak...." jawabku sekenanya.

Setelah selesai melepaskan celana dalamnya, aku tidak membuang waktu untuk menurunkan kepalaku pada vaginanya yang indah. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Aku dapat merasakan gelombang birahi memancar dari dirinya. Aku menggerakkan jariku dengan lembut, masuk ke vaginanya yang telah sangat basah. Dengan lembut, sangat lembut, aku membuka bibir bawahnya dengan jariku dan mulai menjilati cairannya yang hangat.

"Roy....ouuughhh" lirih suara rintihan kak Mia.

Aku meneruskan eksplorasiku yang lembut padanya. Membuka bibir vaginanya lebih lebar lagi, aku gesek ujung klitorisnya dengan lembut tapi cepat. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Penisku bergejolak ingin segera memasuki vaginanya, kupertahankan irama lidahku, aku mengitari klitorisnya lebih cepat dan lebih cepat. Aku mempercepat penetrasi lidahku padanya, membawanya menuju puncak.

"Roy...aku sampaiii..." dia menjerit, dan dengan begitu saja dia terbawa pada orgasme keduanya.

Ku lepaskan celana dalamku, seluruh kegiatan tadi telah menyebabkan ujung penisku mulai mengeluarkan cairan precum. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Aku mengangkangi tubuhnya, menciumnya. Aku menurunkan tanganku dan meraih ujung penisku dan menggeseknya ke atas dan ke bawah, dari klitorisnya sampai ke liang vaginanya nerulang-ulang. Kak Mia meraih pantatku, dia menggenggamnya dan melengkungkan tubuhnya padaku.

Aku mulai memasukkan penisku ke vaginanya yang sudah sangat basah. Terasa sangat sempit, aku begitu terlena dalam kenikmatan saat vaginanya mengapit penisku.[http://ceritayangasik.blogspot.com/] Aku membuka kedua kakinya lebih lebar dan mendorong pantatku lebih keras, dia berteriak. Aku menurunkan tanganku untuk mengusap klitorisnya. Aku sedikit terhenyak ketika dia menggerakkan pinggulnya dan aku merasakan diriku bergerak perlahan masuk secara keseluruhan ke dalam vaginanya.

Mata kak Mia semakin sayu, bibirnya semakin seksi dan aku melenguh saat vaginanya mencengkeram dan mengenyot penisku. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Hisapan dan cengkeraman vaginanya membuatku liar, dan aku mendorongnya lebih dalam dan lebih cepat. Meletakkan lututnya di atas lenganku, aku benar-benar mulai menyentak ke dalam vaginanya. Suara erangan kami berdua mengisi kesunyian apartment lantai 20 itu, napas kami yang cepat, dan bunyi kecipak dari setiap dorongan penisku ke vaginanya membuat kami semakin bernafsu.

"Roy.....aku sampaiiii lagiii...." teriak kak Mia lirih.

"Aku juga Kak....." aku pun ikut mengutarakannya, vaginanya yang ketat mencengkeram seluruh penisku, menarikku bersamanya, kelamin kami saling berkedutan.

Kami lunglai bersama menyatu dalam lelehan keringat kami, dada kami naik turun akibat kehabisan tenaga. Kurangkulkan lenganku di sekelilingnya, aku berguling, kepala Kak Mia di atas dadaku. [http://ceritayangasik.blogspot.com/] Aku kecup lembut bibirnya.

"I luv you Kak Mia..." kataku lembut.
"Me too...Roy..." jawabnya lirih.

Menit-menit berlalu dalam diam saat kesadaran kami berdua kembali. Kuangkat tubuh kak Mia dengan perlahan. Membaringkannya di sebelahku, aku menciumnya.

Kami pun terlelap dalam kenikmatan kami.

---to be continued---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar